Tugas Softskill Individu Minggu Ke-2
Bulan Ke-3
Nama :
Fahad Reinaldi
Kelas / NPM : 4EB14 / 22212640
HARMONISASI AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Harmonisasi
merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik
tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat
berharga dan pencatatan pada bursa efek
3. Standar
audit Survei Harmonisasi Internasional
Keuntungan
Harmonisasi Internasional :
1. Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Kritik atas Standar
Internasional
Beberapa
pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan
solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi,
ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang
berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional,
politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk
memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Rekonsiliasi
dan Pengakuan Bersama Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin
digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan
lintas batas :
1. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat
menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal,
tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang
penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di
negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2. Pengakuan
bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator
di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan
pada prinsip-prinsip negara asal.
Penerapan Standar Internasional
Standar akuntansi
internasional digunakan sebagai hasil dari :
1. Perjanjian internasional atau politis
2. Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong
secara professional)
3. Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi
internasional
Organisasi Internasional
Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah
menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam
mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1. Badan
Standar Akuntansi International (IASB)
2. Komisi Uni
Eropa (EU)
3. Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi
Internasional Akuntan (IFAC)
5. Kelompok
Kerja Ahli Antar pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and
Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam
Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development
–UNCTAD)
6. Kelompok
Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi
_Kelompok Kerja OEDC)
Badan Standar Akuntansi
Internasional
Badan Standar Akuntansi
Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh organisasi akuntansi
professional di Sembilan negara.
Tujuan IASB adalah :
1. Untuk
mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan
informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam
laporan keuangan.
2. Untuk
mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat untuk
membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi
Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas
tinggi.
Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini
masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar
Akuntansi Keuangan Internasional IFRS.
Tentang tujuan penerapan
IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan
untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan,
mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :
Ø Memastikan bahwa laporan
keuangan internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas tinggi
Ø Tranparansi bagi para
pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
Ø Dapat dihasilkan dengan
biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
Ø Meningkatkan investasi
Sedangkan manfaat yang dapat
diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar global yatitu :
Ø Pasar modal menjadi global
dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti.
Standard pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten
di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal
Ø Investor dapat membuat
keputusan yang lebih baik
Ø Perusahaan-perusahaan dapat
memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
Ø Gagasan terbaik yang timbul
dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard
global yang berkualitas tertinggi.
Demikian peran regulator
dalam mensosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang diperoleh menuju
ke IFRS . "Perusahaan juga akan menikmati biaya modal yang lebih rendah,
konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi yang
terpadu," kata Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi
International (International Accounting Standards Board/IASB), dalam Seminar
Nasional IFRS di Jakarta.
Perlunya Harmonisasi Standar
Akuntansi Indonesia
Indonesia
perlu mengadopsi standar akuntansi international untuk memudahkan perusahaan
asing yang akan menjual saham dinegara ini atau sebaliknya. Namun demikian
untuk mengadopsi standar international itu bukan perkara mudah karena
memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah
melakukannya namun sifatnya baru harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan
full adoption atas standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi
international tersebut terutama untuk perusahaan publik.
Hal ini
dikarenakan perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi
bukan hanya nasional tetapi juga secara internasional. Jika terjadi jual beli
saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan
standar akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan. Ada beberapa
pilihan untuk melakukan adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi.
Harmonisasi adalah kita yang menentukan mana saja yang harus diadopsi , sesuai
dengan kebutuhan. Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS
nomor 19. Standar berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit.
Bapepam telah memberikan sinyal kepada semua perusahaan go public tentang
kerugian apa yang akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi, Dalam
pernyataannya Bapepam menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar
modal yang masuk ke Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang listing di
bursa efek di Negara lain. Perusahaan Asing akan kesulitan untuk menterjemahkan
laporan keuangannya dulu sesuai standar nasional kita sebaliknya perusahaan
Indonesia yang listing di Negara lain, juga cukup kesulitan untuk membadingkan
laporan keuangan sesuai standar di Negara tersebut. Hal ini akan menghambat
perekonomian dunia, dan aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal.
Tantangan dalam konfergensi
Dalam
rangka menyongsong pemberlakuan Standar Akuntansi Keuangan yang sudah secara penuh
menggunakan standar akuntansi internasional (Konvergensi IFRS) pada awal tahun
2012, Bapepam maupun lembaga keuangan lainnya memandang perlu untuk mengambil
langkah-langkah sosialisasi dini kepada publik mengenai dampak konvergensi IFRS
terhadap laporan keuangan . Saat ini perusahaan Indonesia masih menerapkan
standar laporan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Menghadapi
pengalihan ke IFRS, terdapat beberapa tantangan mendasar yang perlu dicermati
peran regulator terhadap perusahaan – perusahaan di Indonesia diantaranya perubahan
peraturan, pengukuran nilai wajar, penetuan dampak yang akan terjadi. Sistem IT
, konversi data historis, dan ketersediaan professional.
Perubahan
atas perlakuan transaksi akuntansi tentunya akan signifikan, sehingga akan
terdapat amandemen regulasi tentang standar akuntansi. Namun yang perlu
dicermati, amandemen sejatinya yang dikeluarkan oleh Bapepam, Bank Indonesia,
Direktorat jenderal pajak dan juga IAPI. Peran Ditjen Pajak di bidang
perpajakan mengalami perubahan standar akuntansi terkait dengan perhitungan
penghasilan kena pajak perlu diatur oleh peraturan pelaksana Konvergensi IFRS
akan mengakibatkan beberapa perubahan akuntansi dari Ditjen Pajak tentang
keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi dari instrument derivative akan
dinilai berdasarkan IFRS . Kerangka perpajakan yang berbeda memungkinkan
perlakuan yang berbeda pula. Hal yang paling utama akan berdampak pada
persediaan, manajemen aset, pajak tangguhan, pelaporan keuangan, pengakuan
pendapatan , pembelian dan lain-lain. Selain itu, konversi standar akuntansi
Indonesia terhadap IFRS akan berdampak juga pada beberapa praktek akuntansi
yang fundamental. Seperti konsep nilai wajar, pengungkapan keuangan aspek
penyajian kembali laporan keuangan, penentuan mata uang keuangan, dan lainnya
yang harus diketahui oleh semua organisasi maupun lembaga yang berperan dalam
proses adopsi IFRS. Sebagaian besar aspek bisnis dapat terpengaruh oleh adopsi
tersebut . Akibatnya, proses bisnis, sumber daya manusia, serta sistem operasi
akan terpengaruh atau berpotensi terkena dampaknya sejalan dengan adopsi IFRS.
Kesiapan Adopsi IFRS
Indonesia
saat ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan
IFRS melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan
Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK
serta peran regulator yang terkait sepakat akan menerapkan standar akuntansi
yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS pada tahun 2012. Dengan kesiapan
adopsi IFRS sebagai standar akuntansi global yang tunggal, perusahaan Indonesia
akan siap dan mampu untuk bertransaksi, termasuk merger dan akuisisi (M&A),
lintas negara. Tercatat sejumlah akuisisi lintas negara telah terjadi di
Indonesia, misalnya akuisisi Philip Morris terhadap Sampoerna (Mei 2005),
akuisisi Khazanah Bank terhadap Bank Lippo dan Bank Niaga (Agustus 2005),
ataupun UOB terhadap Buana (Juli 2005). Sebagaimana yang dikatakan Thomas
Friedman, “The World is Flat”, aktivitas M&A lintas negara bukanlah hal
yang tidak lazim. Karena IFRS dimaksudkan sebagai standar akuntansi tunggal
global, kesiapan industri akuntansi Indonesia untuk mengadopsi IFRS akan
menjadi daya saing di tingkat global. Inilah keuntungan dari mengadopsi IFRS.
Bagi
pelaku bisnis pada umumnya, pertanyaan dan tantangan tradisionalnya: apakah
implementasi IFRS membutuhkan biaya yang besar? Belum apa-apa, beberapa pihak
sudah mengeluhkan besarnya investasi di bidang sistem informasi dan teknologi
informasi yang harus dipikul perusahaan untuk mengikuti persyaratan yang
diharuskan. Jawaban untuk pertanyaan ini adalah jelas, adopsi IFRS membutuhkan
biaya, energi dan waktu yang tidak ringan, tetapi biaya untuk tidak
mengadopsinya akan jauh lebih signifikan. Komitmen manajemen perusahaan
Indonesia untuk mengadopsi IFRS merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan daya
saing perusahaan Indonesia di masa depan.
PERBEDAAN ANTARA HARMONISASI
DAN STANDARISASI
Harmonisasi
Ø Proses untuk meningkatkan
kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam
Ø Tidak menggunakan pendekatan
satu ukuran untuk semua
Ø Tetapi mengakomodasi
beberapa perjanjian dan telah mengalami kemajuan yang besar secara
internasional dalam tahun-tahun terakhir
Ø Hamonisasi jauh lebih
fleksibel dan terbuka
Standarisasi
Ø Penetapan sekelompok aturan
yang kaku dan sempit
Ø Penerapan satu standar atau
aturan tunggal dalam segala situasi
Ø Standarisasi tidak
mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara
Ø Lebih sukar untuk
diimpelemntasikan secara internasional
Harmonisasi akuntansi
mencakup harmonisasi :
1. Standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya)
2. Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat
berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan
3. Standar
audit
Keuntungan harmonisasi internasional
Ø Bahasa
Mereka yang menggunakan
bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa beruntung bahwa Inggris
menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan di seluruh dunia.
Ø Harmonisasi
perpajakan dan sistem jaminan sosial
Keuntungan : Kalangan usaha
akan mengalami manfaat yang cukup besar dalam perencanaan, biaya sistem dan
pelatihan, dan sebagainya dari harmonisasi.
Kerugian : Perpajakan dan
sistem jaminan sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap efisiensi ekonomi.
Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk
membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda
menyebabkan negara-negara mampu melakukan peningkatan sistem mereka
masing-masing. Negara-negara saling berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka
untuk mengadopsi sistem yang efisien melalui beroperasinya semacam kekuatan
pasar. Persetujuan atas sistem perpajakan yang satu akan menjadi seperti
pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari
kompetisi antar negera.
Sebuah tulisan yang terbaru
juga mendukung adanya GAAP global yang terharmonisasi. Manfaatnya:
1. Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambaran berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
Kritik atas saran
Internasional
Ø Penentuan standar
internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit.
Ø Beberapa pengamat
berpendapat bahwa penetapan standar akuntansi internasional pada dasarnya
merupakan sebuah taktik kantor-kantor akuntan besar yang menyediakan jasa
akuntnasi internasional untuk memperluas pasarnya.
Ø Adopsi standar internasional
akan menimbulkan standar yang berlebihan.
Rekonsiliasi atas pengakuan bersama
Dua pendekatan yang diajukan
sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait
dengan isi laporan keuangan lintas batas:
1. Rekonsiliasi
2. Pengakuan bersama (imbal
balik/resiprositas)
Melalui
rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun LK dengan menggunakan standar
akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara
ukuran-ukuran akuntansi yang penting di negara asal dan di negara di mana
laporan keuangan di laporkan.
Rekonsiliasi berbiaya lebih
rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan lengkap berdasarkan
prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi hanya menyajikan
ringkasan, dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.
HARMONISASI AKUNTANSI
MEKSIKO
Meksiko
merupakan Negara berbahasa Spanyol dengan penduduk terbanyak di dunia. Meksiko
memiliki secara umum perekonomian pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau
dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan dan sarana umum, sedangkan
perusahaan swasta mendominasi industri manufaktur,
konstruksi, pertambangan, hiburan dan jasa. Pemerintah juga melakukan privatisasi
kepemilikannya dalam industri-industri yang tidak strategis. Reformasi ekonomi
pasar bebas selama tahun 1990-an membantu mengurangi inflasi, meningkatkan
tingkat pertumbuhan ekonomi, dan memberikan fundamental ekonomi yang lebih
sehat. Perjanjian yang paling penting untuk Meksiko adalah Perjanjian
Perdagangan Bebas Amerika Utara ( North American Free Trade Agreement – NAFTA )
yang ditandatangani dengan Kanada dan Amerika Serikat tahun 1994.
Meksiko
merupakan perekonomian ke-9 terbesar di dunia (dalam hal PDB). Berdasarkan
standar internasional masih relatif kecil, karena perusahaan lebih menyukai
untuk memperoleh modal melalui utang dibanding dengan ekuitas. Mengingat
dominasi perusahaan yang dikontrol keluarga, perusahaan-perusahaan meksiko
tradisional menjaga informasinya dan merahasiakan pelaporan keuangan. Ciri
penting lain akuntansi meksiko adalah penggunaan akuntansi tingkat harga umum
yang komprehensif sebagai dasar pengukuran. Meksiko juga berkomitmen terhadap
harmonisasi dengan IAS/IFRS. Meksiko semakin melihat tuntutan IASB atas
sejumlah masalah akuntansi, khususnya apabila tidak terdapat standar Meksiko
yang membahasnya.
Standar
akuntansi di Meksiko memperbolehkan perusahaan untuk menyesuaikan nilai
persediaannya terhadap laju inflasi, dan kebanyakan negara lain melarang hal
tersebut.
Untuk mencegah munculnya
permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya perbedaan dalam standar
akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara, Dewan Komite Standar Akuntansi
Internasional (Board of IASC) yang didirikan pada tahun 1973 mengeluarkan
standar akuntansi internasional (IAS). Keluarnya IAS tersebut diikuti dengan
beberapa intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC (Standing Intepretation
Committee).
Perkembangan selanjutnya
adalah IASC membentuk IASC Foundation. Melalui IASC Foundation tersebut
pengembangan standar akuntansi dan standar pelaporan memasuki tahap baru.
Tahapan baru dalam pengembangan standar akuntansi dan pelaporan tersebut adalah
dengan dibentuknya beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation. Beberapa
badan bentukan IASC Foundation adalah
(a) IASB
(International Accounting Standard Board)
(b) IFRIC
(International Financial Reporting Committee)
(c) SAC
(Standard Advissory Committee).
IASB
berperan dalam menerbitkan standar akuntansi yang baru dengan meperhatikan
masukan dari SAC. IFRIC berperan memberikan inteprestasi atas standar yang
dikeluarkan oleh IASB. Langkah IASB selain menerbitkan standar baru adalah
merevisi dan mengganti standar-standar lama yang telah ada sebelumnya.
Standar-standar yang dikeluarkan oleh IASB tersebut kemudian diberi nama IFRS
(Internastional Financial Reporting Standard). IFRS dapat berisi standar yang
menggantikan standar yang sebelumnya atau standar yang memang benar-benar baru.
Standar
tersebut, IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun
standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai
dengan standar yang berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat
oleh penyusun standar tersebut, yang mungkin telah mengacu pada IFRS dan IAS,
kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam pencatatan akuntansi bagi
perusahaan-perusahaan yang berada dalam wilayah berlakunya standar tersebut.
Dalam
kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam langkah yang
dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan standar yang
mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang dapat diambil
tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.
Harmonisasi
merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik
tersebut dapat beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi standar
akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar
yang berlaku secara internasional. Negara tersebut hanya membuat agar standar
akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi
internasional.
Harmonisasi
fleksibel dan terbuka sehingga sangat mungkin ada perbedaan antara standar yang
dianut oleh negara tersebut dengan standar internasional. Hanya saja diupayakan
perbedaan dalam standar tersebut bukan perbedaan yang bersifat bertentangan.
Selama perbedaan tersebut tidak berlawanan standar tersebut tetap dipakai oleh
negara yang bersangkutan.
Konvergensi
dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar internasional berarti
nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah yang
kemudian berlaku menggantikan standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh
negara itu sendiri. Sebelum ada konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan
antara standar yang dibuat dan dipakai di negara tersebut dengan standar
internasional.
Konvergensi standar akan
menghapus perbedaan tersebut perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya
tidak akan ada lagi perbedaan antara standar negara tersebut dengan standar
yang berlaku secara internasional
a. Regulasi dan Penegakan
Aturan Akuntansi
Hukum
komersial meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan-ketentuan mengenai
pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan,
namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum terbilang
minimal. Institut Akuntan Publik Meksiko menerbitkan standar akuntansi dan
auditing di Meksiko. Standar akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip
akuntansi yang berada dibawah institut tersebut, sedangkan standar auditing
merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar Auditing. Profesi
akuntansi di Meksiko cukup dewasa, terorganisasi dengan baik, dan sangat
dihargai oleh masyarakat bisnis.
Meskipun
sistem hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di
Meksiko menggunakan pendekatan Inggris- Amerika, atau Anglo-Saxon dan bukan
pendekatan Eropa Kontinental. Standar akuntansi diakui memiliki kewenangan oleh
pemerintah secara khusus oleh Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional, yang
mengatur Bursa Efek Meksiko. Prinsip akuntansi Meksiko tidak membedakan antara
perusahaan besar dan kecil dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha.
Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional mengeluarkan aturan untuk perusahaan
yang sahamnya tercatat, yang umumnya membatasi pilihan-pilihan tertentu dalam
prinsip akuntansi yang diterima secara umum.
Seluruh
perusahaan yang didirikan menurut hukum Meksiko (sociedades anonimas) harus
menunjuk setidaknya seorang auditor wajib untuk menyusun laporan keuangan
tahunan kepada pemegang saham. Perusahaan atau kelompok usaha konsolidasi yang
memenuhi kriteria ukuran tertentu harus menyampaikan laporan audit kepatuhan
pajak setiap tahunnya kepada Departemen Audit Pajak Federal Kementrian
Keuangan. Laporan tersebut terdiri dari Laporan Keuangan yang diaudit, skedul
tambahan dan pernyataan auditor bahwa tidak ada kesalahan yang terlihat
b. Pelaporan
Keuangan.
Tahun
fiskal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun kalender. Laporan
keuangan konsolidasi komparatif harus disusun, terdiri dari :
Ø Neraca
Ø Laporan
Laba Rugi
Laporan
keuangan harus disesuaikan terhadap inflasi. Pengaruh penyesuaian tersebut
disajikan dalam laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Format laporan
perubahan posisi keuangan mirip dengan laporan arus kas dan dibagi menjadi
aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan. Namun demikian, karena disajikan
dalam Peso harga konstan,” arus kas “ yang dihasilkan tidak mencerminkan arus
kas sebagaimana yang dipahami berdasarkan akuntansi biaya historis.
Ø Laporan
perubahan Equitas Pemegang Saham
Ø Laporan perubahan
posisi keuangan\
Ø Catatan
Catatan
merupakan bagian integral laporan keuangan (yang dibahas oleh laporan auditor)
dan mencakup berikut ini :
· Kebijakan akuntansi
perusahaan.
· Kontinjensi dalam jumlah
material.
· Komitmen pembelian aktiva
dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha.
· Detail utang jangka panjang
dan kewajiban dalam mata uang asing.
· Pembatasan terhadap deviden.
· Jaminan.
· Program pensiun karyawan.
· Transaksi dengan pihak
berhubungan istimewa.
· Pajak Penghasilan.
Pengukuran Akuntansi
Ada
beberapa metode yang digunakan dalam pengukuran akuntansi antara lain:
Metode ekuitas digunakan
untuk apabila terdapat pengaruh, tetapi bukan kendali yang umumnya berarti
besarnya kepemilikan berkisar antara 10 hingga 50 %.
Usaha patungan dapat
dikonsolidasikan secara proporsional atau dicatat dengan menggunakan metode
ekuitas.
Meksiko telah mengadopsi
Standar Akuntansi Internasional no. 2 mengenai transaksi mata uang asing.
Metode akuntansi pembelian
dan penyatuan kepemilikan untuk penggabungan usaha dapat digunakan, tergantung
pada keadaannya.Jika mayoritas pemegang saham perusahaan yang diakuisisi tidak
terus mempertahankan kepemilikan dalam usaha tersebut maka metode pembelian
yang digunakan, jika ya, metode penyatuan kepemilikan yang digunakan.
Goodwill merupakan kelebihan
harga pembelian dari nilai kini aktiva bersih yang diperoleh.. Goodwill
tersebut diamortisasi terhadap laba selama periode ekspektasi manfaat yang
dibatasi selama 20 tahun.
Akuntansi tingkat harga umum
digunakan di meksiko.
Biaya historis aktiva
non-moneter disajikan ulang dalam peso berdasarkan daya beli terkini dengan
menerapkan faktor yang diambil dari Indeks Harga Konsumen Nasional (NCIP).
Komponen ekuitas pemegang
saham juga dinyatakan ulang dengan menggunakan NCIP.
Keuntungan dan kerugian yang
berasal dari kepemilikan aktiva dan kewajiban moneter dimasukkan dalam laba
periode kini, tetapi pengaruh penyajian ulang dimasukkan ke dalam ekuitas
pemegang saham.
Harga penjualan dan beban
depresiasi dinyatakan dalam peso harga konstan dalam laporan laba rugi, yang
konsisten dengan perlakuan persediaan dalam aktiva tetap.
Sebuah aktiva tetap berwujud
didepresiasikan selama masa manfaatnya.
Sebuah aktiva tidak berwujud
diamortisasi selama masa manfaatnya kecuali jika masa manfaatnya tidak
terbatas, dan dilakukan uji penurunan nilai tiap tahunnya.
Biaya penelitian dibebankan
pada saat terjadinya. Sedangkan biaya pengembangan dikapitalisasikan dan
diamortisasikan apabila kelayakan teknologi telah dipastikan.
Sewa guna usaha diklasifikasikan
sebagai pembiayaan atau operasi biasa, sedangkan pembayaran sewa dari
sewa guna usaha biasa dibebankan dalam laporan laba rugi.
Kerugian kontinjensi diakru
apabila mungkin terjadi dalam besarnya dapat diukur.
Cadangan kontinjensi umum
tidak dapat diperkenankan dalam GAAP Meksiko.
Pajak tangguhan dibentuk
secara penuh, dengan metode kewajiban.
Biaya pensiun karyawan,
premi senioritas dan pembayaran pemberhentian karyawan diakru pada saat
berjalan jika jumlahnya dapat diestimasikan secara memadai berdasarkan
perhitungan aktuarial.
Cadangan wajib ( hukum ) dibuat dengan mengalokasikan 5% dari laba tiap
tahunnya hingga cadangan besarnya mencapai 20% dari nilai modal saham yang
beredar.
Sumber : Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 2 Edisi 5. 2010: Salemba Empat.
Sumber : Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 2 Edisi 5. 2010: Salemba Empat.
No comments:
Post a Comment